#navbar-iframe{ display:none ! important :} Remaja Muslimah ao

Rabu, 12 Oktober 2011

Adab Bergaul dengan Lawan Jenis


Dilahirkan sebagai seorang wanita adalah anugerah yang sangat indah dari Allah Ta’ala. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh seorang pria.Terlebih anugerah itu bertambah menjadi muslimah yang mukminah yaitu wanita muslimah yang beriman kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah,karena banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya. Dikarenakan  balasan yang Allah janjikan pun tidak terbandingkan dan semua wanita pun menginginkannya. Godaan-godaan untuk menjadi wanita shalihah sering kali datang dan menggebu-gebu saat kita menginjak usia remaja,di mana masa puberitas seorang wanita ada di masa ini. Bukan hal yang mudah pula bagi remaja muslim dalam melewati masa ini, namun sungguh sangat indah bagi para remaja yang bisa dikatakan lulus dalam melewati masa pubertas yang penuh godaan ini.
Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan jenis”. Memang, rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita tidak bisa memenej perasaan tersebut,maka akan menjadi mala petaka yang amat besar,baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang yang kita sukai. Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)
Sebagai wanita muslimah kita harus yakin bahwa kehormatan kita harus dijaga dan dirawat, terlebih ketika berkomunikasi atau bergaul dengan lawan jenis agar tidak ada mudhorot (bahaya) atau bahkan fitnah. Di bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab bergaul  dengan lawan jenis. Di antaranya:
Pertama: Dilarang untuk berkholwat (berdua-duan)
TTM, teman tapi mesra, kemana-mana bareng, ke kantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja umumnya saat ini,di mana batas-batas pergaulan di sekolah umum sudah sangat tidak wajar dan melanggar prinsip Islam. Namun tidak mengapa kita sekolah di sekolah umum jika tetap bisa menjaga adb-adab bergaul dengan lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin." (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)
Daripada setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan? Ngaji,membaca Al Quran dan memahami artinya serta menuntut ilmu agama InsyaAllah malaikatlah yang akan mendampingi kita.Tentu sebagai wanita yang cerdas, kita akan lebih memilih untuk didampingi oleh malaikat.
Kedua: Menundukkan pandangan
Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk panah-panah setan. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut, pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan namun selanjutnya adalah haram.Ketika melihat lawan jenis,maka cepatlah kita tundukkan pandangan itu, sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera  mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi pandangan itu.
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku." (HR. Muslim)
Ketiga: Jaga aurat terhadap lawan jenis
Jagalah aurat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Maksudnya mahram di sini adalah laki-laki yang haram untuk menikahi kita. Yang tidak termasuk mahram seperti teman sekolah, teman bermain, teman pena bahkan teman dekat pun kalau dia bukan mahram kita, maka kita wajib menutup aurat kita dengan sempurna. Maksud sempurna di sini yaitu kita menggunakan jilbab yang menjulur ke seluruh  tubuh kita dan menutupi dada. Kain yang dimaksud pun adalah kain yang disyariatkan, misal kainnya tidak boleh tipis, tidak boleh sempit, dan tidak membentuk lekuk tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari seorang wanita adalah kedua telapak tangan dan muka atau wajah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
"Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki." (HR. Tirmidzi, shahih)
Keempat: Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria)
Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai wanita muslimah tidak mau dijadikan obyek pandangan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh karena itu kita harus menundukkan pandangan,demikian pun yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untuk menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan mahramnya, karena ini adalah perintah Allah dalam Al Qur’an dan akan menjadi berdosa bila kita tidak mentaatinya.
Kelima: Menjaga kemaluan
Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini banyak sekali remaja yamng terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagai muslim kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau berkomunikasi dengan lawan jenis, baik bicara langsung (tatap muka) ataupun melalui telepon, SMS, chatting, YM dan media komunikasi lainnya.
Sudah selayaknya sebagai seorang muslim-muslimah baik remaja atau dewasa, kita mempunyai niat yang sungguh-sungguh untuk mematuhi adab-adab bergaul dengan lawan jenis tersebut. Semoga Allah memudahkan usaha kita. Amin.

Penulis: Ummu Zainab (Santri Ma’had Umar)
Muroja'ah: M.A. Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com

Mengintip Suara Hati Pangeran Muda


“…Kupersembahkan secercah risalah ini terkhusus untuk sang raja (sebagai seorang Ayah) ataupun permaisuri (sebagai seorang Bunda) yang ingin menyaksikan sang putera mahkota menjadi kesatria tangguh di arena kehidupan. Untukmu pula wahai pangeran muda (sebagai seorang anak) yang ingin menapakkan kakinya di taman-taman surga...”


>>>Ada Kami dalam Kandungan. . .

Kami tercipta dari sari pati tanah. Allah jadikan kami sebagai nutfah dalam rahim. Kami pun menjelma menjadi segumpal darah. Selanjutnya menjadi segumpal daging. Allah membalut tulang-tulang kami dengan daging. Terbentukilah kami dalam wujud berbeda. Tibalah saatnya malaikat (atas kehendak dan perintah Allah) meniupkan kami ruh agar menjadi manusia seutuhnya.[1]

>>>Menatap Indahnya Dunia. . .

Kami terlahir dari rahim seorang wanita yang penuh cinta. Dialah yang kemudian kami panggil dengan sapaan “Bunda” secara naluri. Mata-mata memandang kami yang baru saja menatap indahnya dunia.

Wahai Ayah dan Bunda,.
Telah tiba saatnya kami ramaikan bumi ini atas kehendak Allah. Wahai para orang tua muslim, tak sadarkah kalian bahwa kehadiran kami adalah untuk menerbitkan kejayaan islam di alam ini?

Berbahagia dan bersyukurlah engkau wahai anak adam yang Allah titipkan kami pada kalian. Lihatlah disana, Allah tak titipkan kami pada mereka. Padahal mereka begitu mendambakan kehadiran kami. Mereka begitu sedih menunggu kedatangan kami.

Allah berfirman,


“Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang Dia kehendaki, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” [2]


>>>Permata Hati (Sejukkan Mata dan Jiwa). . .

Wahai para raja dan permaisuri..

Adalah cinta dari Allah ‘azzawajalla telah memperkenalkan kita di bumi nusantara. Adalah cinta dari Allah telah mempertemukan kita di ufuk rumah. Adalah cinta dari Allah telah mempercintakan kita di atas agama tauhid ini. Adalah cinta dari Allah telah menjadikan kami permata hati yang istimewa. Adalah cinta dari Allah telah menggelorakan letupan-letupan cinta kami pada kalian dan cinta kalian pada kami. Dengan cinta-Nya pula kami mampu memekarkan kuncup-kuncup bahagia di beranda rumah.

Allah berfirman:

“..Harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia.” [3]

“..Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadukanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” [4]

Ada sejuta kebanggaan yang menyemburat dalam jiwa ketika kalian bercanda dan bermain bersama kami. Ada tawa pengikis lelah setelah engkau (wahai Ayah) berterik mentari di arena kehidupan. Ada senyum merona yang tersungging di bibirmu (wahai Bunda) setelah bergelut dan berkutat dengan pekerjaan rumah.


>>>Percikan Api Ujian. . .

Namun begitu wahai Ayah dan Bunda yang kami cintai, kukabarkan pula bahwa kami adalah fitnah (ujian) bagi kalian sebagai orang tua.

Allah berfirman,

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” [5]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya anak bisa membuat seseorang menjadi bakhil, penakut, jahil dan bersedih”[6]


>>>Setetes Embun Penyejuk sekaligus Obat.. .

Wahai raja kami yang shalih.

Terima kasih karena engkau telah memilih seorang wanita yang berazzam kuat terhadap agama Tuhannya. Melalui rahimnyalah kami terlahir lalu bisa menghirup segarnya aroma kehidupan. “Ibu” . Dengan sebutan itulah kami memangilnya.

Wahai permaisuri kami yang tercinta nan shalihah. .

Terima kasih karena engkau dahulu menerima lamaran seorang laki-laki yang menyemburatkan pesona ketakwaan dan berilmu syar’i. “Ayah” . Begitulah kami memanggilnya saat ini.
Berbahagialah engkau wahai para orang tua dengan shalat-shalat yang kalian tegakkan. Berbahagialah dengan puasa-puasa yang kalian lakukan. Berbahagialah dengan uluran tangan untuk bershadaqah kepada kaum yang membutuhkan. Berbahagialah pula karena amar ma’ruf dan nahi munkar yang kalian tegakkan.

Kami hadiahkan hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kalian,

“..Fitnah [ujian bagi] seseorang itu terdapat pada istri, harta, anak, dirinya dan tetangganya. Itu dapat ditanggulangi dengan berpuasa, shalat, shadaqah, melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar.” [7]

Wahai raja dan permaisuri..

Sekiranya sejenak engkau tengok para salaf maka engkau akan tertegun. Mereka begitu mengiginkan sejuta kebaikan dan keshalihan putra-putri mereka.

Salah seorang diantara mereka berkata kepada anaknya:

“wahai anakku, ayah banyak melakukan amal shalih ini adalah demi kebaikanmu.” [8]

Said bin Musayyad berkata:

“Setiap kali aku shalat dan teringat anakku, aku bertambah semangat untuk memperbanyak shalat. Karena ada riwayat yang menyebutkan bahwa Allah memelihara hingga tujuh keturunan orang shalih.” [9]

Pula, ada do’a para malaikat turut mendo’akan seluruh keluarga orang-orang shalih.

“Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka juga ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan dan orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, istri-istri dan keturunan mereka, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Luhur lagi Maha Bijaksana.” [10]

*****


Sekian, semoga bermanfaat


Mataram, Lombok (Pulau Seribu Masjid)_Beberapa menit menjelang adzan ashar. Ternyata di luar sana langit kotaku menyemburatkan gerimis_ Senin, 07 Juni 2010 M
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika. . .

Catatan Kaki:

[1] Proses dalam kandungan ini berdasarkan QS. Al-mukminun ayat 14 beserta hadist riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud. Lihat kitab Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli (edisi terjemahan) oleh Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid. Penerbit al-I’tishom hal. 30.
[2] QS. As-syura: 49-50
[3] QS. Al-kahfi: 46
[4] QS. Al-furqan: 74
[5] QS. At-taghaabun: 15
[6] Diriwayatkan oleh al-Hakim (5284) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ (1990). Lihat buku Mencetak Generasi Rabbani oleh Ummu Ihsan Choiriyah dan Abu Ihsan Al-Atsary. Penerbit Pustaka Darul Ilmi, hal. 11.
[7] Hadist riwayat Bukhari dan Muslim dan Tirmidzi dari Hudzaifah. Lihat kitab Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli (edisi terjemahan) oleh Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid. Penerbit al-I’tishom, hal. 24
[8] Lihat ibid hal 26
[9] Lihat ibid hal 26
[10] QS. Al-Mukminun: 8

Dikutip dari http://raudhatul-muhibbin.blogspot.com/2010/11/mengintip-suara-hati-pangeran-muda.html
Penulis: Fachrian Almer Akiera
Artikel www.remajaislam.com

Memahami Macam Thoharoh (Bersuci)

Thoharoh itu artinya bersih dan suci. Sedangkan para ulama biasa memaknai thoharoh dalam bahasan fikih dengan menghilangkan sesuatu yang melekat pada badan yang kotoran tersebut menyebabkan tidak boleh melaksanakan shalat.

Thoharoh atau bersuci dibagi menjadi dua macam:
  1. Thoharoh hissi, yaitu membersihkan badan dari kotoran yang kotoran itu menyebabkan kita tidak bisa melaksanakan shalat.
  2. Thoharoh maknawi, yaitu membersihkan hati dari kotoran dosa.
Yang kita bahas dalam kesempatan kali ini adalah macam thoharoh yang pertama. Thoharoh ini ada sangkut pautnya dengan shalat. Artinya jika tidak dilakukan, maka shalat tidaklah sah.
Thoharoh hissi sendiri ada dua macam: (1) Thoharoh hadats dan (2) Thoharoh najis.
Thoharoh hadats adalah membersihkan diri dari hadats. Hadats adalah menunjukkan keadaan seseorang yang tidak suci. Thoharoh hadats ini ada tiga macam:
  1. Thoharoh kubro (besar), yaitu untuk menghilangkan hadats besar dengan mandi (besar). Hadats besar di sini seperti sehabis hubungan intim dengan istri, mimpi basah atau haidh dan nifas.
  2. Thoharoh shugro (kecil), yaitu untuk menghilangkan hadats kecil dengan berwudhu. Hadats kecil di sini seperti keadaan setelah kencing, kentut atau buang hajat.
  3. Thoharoh sebagai pengganti dari thoharoh kubro dan shugro yaitu dengan tayamum. Jadi tayamum bisa menggantikan mandi (besar) dan wudhu sekaligus ketika tidak ada air atau sulit menggunakan air.
Thoharoh najis adalah membersihkan diri dari najis. Najis berbeda dengan hadats. Kalau najis itu menunjukkan sesuatu yang kotor menurut dalil dan bentuknya konkret (dapat dilihat atau dipegang). Sedangkan hadats menunjukkan keadaan seseorang yang tidak suci. Membersihkan najis di sini ada tiga cara:
  1. Mencuci (ghosl)
  2. Mengusap (mash)
  3. Memerciki (nadh)
Bahkan jika najis bisa hilang dengan sendirinya (bau, rasa dan warnanya itu hilang), maka itu sudah bisa dinyatakan tempat, badan atau pakaian yang terkena najis menjadi suci seperti dengan dikeringkan atau dibiarkan begitu saja.
Demikian pembahasan thoharoh sebagai pengantar. Pembahasan wudhu dan mandi sebenarnya sudah dibahas secara singkat di web remajaislam.com. Silakan ditelaah ulang di sini: (1) wudhu dan (2) mandi. Tersisa pembahasan tayamum, yang moga segera dibahas di remajaislam.com insya Allah.
Semoga Allah beri taufik pada remaja sekalian untuk lebih mengenal ajaran Islam lebih dekat.



remaja muslimah.com

.::M3ngenal sosok muslimah::.



Seorang gadis remaja, bagi kafilah-kafilah gurun padang pasir bagaikan ‘seekor rusa kecil’. Sedangkan bagi bangsa Jepang, ia laksana ‘sekuntum bunga sakura yang sedang merekah’. Wow…, indah bukan?????
Keindahan bola mata dan bibirnya seindah pancaran keindahan batu permata dan batu safir. Kata-katanya mampu menghembuskan kesejukan pagi hari di musim semi. Senyumnya bagaikan kemegahan sinaran matahari. Dan jalannya pun laksana barisan bidadari.
Gadis remaja, seperti ia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang terindah di dunia ini. Dialah penjelmaan kecantikan bunga-bunga yang bermekaran di atas muka bumi.
Tidak seorang pun pernah berkata sejujur seperti ia berbisik di telinga kekasihnya bahwa kekasihnya itu begitu luar biasa.
Gadis remaja adalah secercah kesan, sepercik keilahian yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai gambaran hal-hal yang akan datang. Dia tak begitu berdaya dan rapuh, belum menjelma menjadi wanita perkasa (bijaksana).
Tuhan banyak memberikan anugerah kepadanya, dan banyak pula yang mengharapkan dan mengimpikan kebaikan mengalir dari dirinya. Tak ada makhluk lain yang diinginkan seperti menginginkan dirinya. Dia kan menjadi pasangan hidup bagi laki-laki dan ibu dari anak-anaknya.
Nah, begitulah gambaran tentang sosok kamu para remaja muslimah. Bangga bukan? Menjadi seorang perempuan? So, biar kamu-kamu semua bisa menjadi sosok muslimah cantik lahir batin, maka kamu kudu banyak tahu mengenal sosok dirimu dan apa yang kudu kamu lakuin dalam mengisi masa remajamu.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri. Seringkali di usia remaja ini kamu bingung untuk memilih arah tujuan. Akhirnya kamu pun senang sekali mencari berbagai bentuk perhatian dari banyak orang dengan perilaku yang nyeleneh, aneh, dan senang jika diliatin serta dikenal banyak orang. Suka dipuji dan berambisi menjadi yang terkeren dan terbeken.
Hal seperti ini masih dalam tahap wajar, namun jika tidak diimbangi oleh kepribadian serta keimanan yang kuat, seringkali kamu menjadi terpedaya hingga lupa diri karena nafsu yang mendominasi perilakumu.
Usia remaja seperti kamu sudah tidak bisa dikatakan anak-anak lagi, tapi juga belum pantas disebut dewasa, yakh… masih Manusia ½ Dewa…sa.
Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan. Para remaja seusia kamu tidak perlu dipusingkan dengan permasalahan hidup. Nggak repot ngurusin keamanan Negara, politik, ekonomi, dan tetek bengek lainnya. Kebebasan adalah hal yang kamu inginkan.
Begitukah???
Kebebasan apa yang umumnya kamu tuntut dari para orang dewasa dan lingkungan sekitarmu?
•Kebebasan berkarya
•Kebebasan mengungkapkan pendapat atau kehendak
•Kebebasan mengekspresikan kemampuan dan bakat
•Kebebasan melakukan ini-itu tanpa memandang efek positif dan negative (yang penting happy).
Sah-sah saja mengimpikan kebebasan. Tapi bebas dan bertanggung-jawab serta bermoral adalah syarat yang kudu kamu penuhi sebelumnya. Begitulah aturan mainnya. Karena kita adalah manusia yang memiliki aturan main, yakni tanggung-jawab dan moralitas.
Seringkali aturan main ini tidak diterima oleh remaja seumuran kamu, alias nggak ada dalam ‘kamus ABG’ masa kini yang mengharapkan kebebasan tanpa ikatan dan aturan, apalagi moralitas dan tanggung-jawab. Di sinilah awalnya penyelewengan dalam memaknai kalimat ‘bebas’.
Di era sekarang ini remaja muslimah menjadi incaran utama yang paling empuk oleh raksasa bisnis, seperti media dan produk. Oleh karena itu, hendaklah kamu selalu menanamkan sikap waspada dan menanamkan keimanan yang kokoh. Karena hal-hal seperti itu lebih banyak memberikan kesempatan untuk berbuat kemungkaran dan menjauhkan diri dari mengingat Tuhan.
Namun, di sisi lain, kita acungkan jempol bagi remaja yang aktif dalam kegiatan Masjid, menghadiri majelis ta’lim, dan rutinitas kerohanian lainnya.
Remaja muslimah adalah generasi penerus, pendidik masa depan. Oleh karena itu jagalah fisik dan rohanimu, pikiran dan akhlakmu sebaik mungkin. Kamu bisa menjadi remaja muslimah yang lincah, kreatif, produktif, dan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekelilingmu, bahkan bagi agama dan negaramu.


 remaja muslimah.com

Senin, 01 Agustus 2011

Mengucap 2 Syahadat

Seorang remaja muslimah, akan senantiasa mengucap lafal syahadat. Karena syahadat merupakan pembuktian aqidah seorang muslimah, dan syahadatpun merupakan rukun islam yang pertama. Syahadat sering di lafalkan pada saat melaksanakan sholat fardhu 5 waktu maupun sholat sunnat lainnya.

Senin, 25 Juli 2011

kehidupan remaja muslimah

Seorang remaja muslimah tidak akan hidup dengan semena-mena. Melainkan hidup dengan penuh bersyukur dan menyadari akan hidup dengan sebaik-baiknya. Misalnya dengan memperindah akhlaqnya yang selalu beribadah kepada ALLAH SWT, selalu membaca al-Quran, menjalin hubungan dengan sesama muslim .